Kegiatan ini menjadi wadah bagi puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang, seperti UNDIP, UNNES, UNWAHAS, UIN Walisongo, dan UNISSULA, untuk menyampaikan pandangan, gagasan, serta kritik konstruktif terhadap berbagai isu kebijakan pemerintah.
Kegiatan ini diinisiasi oleh DPD KNPI Kota Semarang yang diketuai oleh Yohana Citra Mahardika, S.M., sebagai wadah bagi mahasiswa Kota Semarang untuk menyalurkan gagasan kritis, membangun nalar kebijakan publik, dan memperkuat peran generasi muda dalam proses pembangunan daerah. Ketua DPD KNPI Kota Semarang ingin menghadirkan ruang yang sehat, intelektual, dan produktif bagi mahasiswa agar bisa menyampaikan kritik dan solusi atas isu kebijakan publik. KNPI berperan menjembatani semangat kritis pemuda agar tersalurkan melalui forum dialog, bukan hanya di jalanan.
Forum ini menghadirkan para juri dan pengamat kebijakan publik, di antaranya Dr. M. Kholidul Adib, S.HI., M.Si., yang turut mengapresiasi keberanian dan kecerdasan para peserta dalam mengemukakan argumen.
“Debat ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Semarang mampu berdiskusi dengan cara elegan dan berbasis data. Kritik yang konstruktif jauh lebih bernilai daripada sekadar retorika emosional,” tutur Kholidul Adib.
“Kami bangga dengan semangat mahasiswa yang memilih beradu gagasan daripada turun ke jalan. Forum seperti ini perlu diperluas agar menjadi budaya berpikir kritis di kalangan pemuda,” ungkap Agustina.
Melalui forum tersebut, para mahasiswa tidak hanya beradu argumen, tetapi juga menghasilkan sejumlah rekomendasi kebijakan publik yang akan disampaikan kepada Pemerintah Kota Semarang. Beberapa topik yang mengemuka antara lain persoalan lingkungan hidup, ketenagakerjaan muda, transportasi publik, hingga pemerataan pendidikan.
Kegiatan ini juga mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan dan media. Banyak pihak menilai forum debat mahasiswa menjadi langkah nyata dalam memperkuat peran pemuda sebagai agen perubahan yang berkontribusi positif terhadap pembangunan daerah.
Ke depan, DPD KNPI Kota Semarang bersama Kesbangpol berencana menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin tahunan, guna menumbuhkan budaya berpikir kritis dan partisipasi aktif mahasiswa dalam proses pengambilan kebijakan publik.
Posting Komentar